100% Made In Indonesian

blog-indonesia.com blog-indonesia.com blog-indonesia.com blog-indonesia.com

Listrik listrik dan listrik Indonesia

sumber:
Naomi Siagian

Jakarta – Rencana PT PLN melakukan pemadaman listrik 11-25 Juli 2008
dipastikan membuat dunia usaha makin memburuk. Sektor riil akan menuju
kehancuran. Hal itu ditegaskan Sekretaris Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia
(API) Ernovian G Ismy, Ketua Umum Aspadin Willy Sidharta, dan Ketua
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) DKI Jakarta Hasan
Basri yang dihubungi terpisah, Senin (7/7).

Pemadaman tersebut dikarenakan berhentinya pasokan gas ke Pembangkit
Listrik Tenaga Gas dan Uap (PTGU) Tanjung Priok dan Muara Karang akibat
perawatan pipa gas yang dilakukan BP West Java. Ernovian mengatakan industri hanya bisa pasrah dengan pemadaman listrik sebab sebelumnya hal itu sudah terjadi berkali-kali. ”Sekarang kami hanya bisa pasrah, tapi kami berharap, sebelum pemadaman diinformasikan
terlebih dulu,” kata Ernovian.

Ia mengemukakan industri besar tidak menjadi masalah apabila terjadi
pemadaman karena umumnya memiliki pembangkit sendiri. Jumlah industri
besar ini diperkirakan hanya 200 perusahaan. Namun, industri skala
menengah dan kecil menderita kerugian besar. Genset juga tidak mampu
mengoperasionalkan pabrik secara keseluruhan. ”Genset hanya bisa
menggantikan energi listrik 30 persen. Pasti tidak bisa beroperasi
penuh,” kata dia. Berdasarkan perhitungan API, kerugian akibat pemadaman listrik yang
diderita industri sangat besar. Ernovian menjelaskan dengan asumsi
pemadaman listrik 8 jam pada industri skala menengah, pabrik spinning
dengan 60 mesin memproduksi 1,2 ton per hari yang harga jual US$ 2/kg
menelan kerugian akibat pemadaman Rp 900 juta/jam.

Untuk pabrik weaving dengan jumlah mesin 50–100 unit, produksi 10.000
yard/hari dan harga jual US$ 3,5/pieces maka kerugian yang diderita
akibat pemadaman Rp 315 juta/jam. Pabrik garmen yang memiliki 15 line
mesin, produksi. 37.000 pieces dan harga jual US$ 0,8/pieces kerugian
mencapai Rp 270 juta. ”Belum lagi skala UKM yang bergerak disektor garmen. Untuk UKM kalau listrik padam otomatis berhenti produksi,” katanya. Sementara itu, Willy juga mengatakan pemadaman listrik hanya akan merugikan usaha skala menengah ke bawah yang umumnya tidak memiliki genset. Dilain pihak, industri juga harus menanggung biaya BBM yang
sangat mahal untuk kebutuhan genset.

”Dari 500 perusahaan yang ada, yang menjadi anggota Aspadin ada 170
perusahaan. Dari jumlah itu hanya 15 perusahaan besar, sisanya perusahaan skala menengah hingga kecil,” kata Willy. Dia menegaskan sangat kecewa dengan pemerintah yang tidak siap dengan pemenuhan kebutuhan listrik untuk industri dan masyarakat. Pemerintah
hanya bisa mendorong industri untuk tumbuh, namun tidak siap dengan suplai energi. ”Tidak ada artinya industri tumbuh kalau listrik tidak ada,” katanya.

Genset untuk Pasar
Sementara itu, APPSI DKI Jakarta mendesak agar pengelola pasar bisa mengantisipasi pemadaman listrik dengan menggunakan genset yang tersedia. Dari 150 pasar tradisional di Jakarta hanya sekitar 30 persen yang mempunyai genset. Tapi disayangkan, pihak pengelola tidak pernah mengaktifkan genset saat listrik padam. ”Genset ada di pasar tapi cuma jadi barang rongsongkan, tidak pernah dipakai. Pedagang terpaksa menggunakan lilin atau lampu petromaks
sebagai penerangan, padahal itu sangat rawan kebakaran. Kalau pemadaman berlangsung lama, umumnya pedagang memilih tidak berdagang sebab pembeli enggan datang,” kata Hasan. Hal semacam ini membuat pasar tradisional kalah bersaing dengan pasar modern yang mempunyai genset sendiri, belum lagi kerugian pedagang karena tidak memperoleh pendapatan.

Tahun 2009 Lancar ???? Omdo apa bnran nich ^^ Di bagian lain, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengaku mengajukan beberapa jadwal perawatan pembangkit untuk menjamin pasokan listrik di tahun 2009. Direktur Jawa Madura Bali PLN Murtaqi Syamsuddin
mengatakan hal inilah yang menyebabkan di tahun 2008 lebih banyak terjadi gangguan pasokan listrik. "Untuk tahun 2008 ini, kita memang agak susah sedikit supaya 2009 lancar," katanya yang dihubungi SH, Minggu (6/7). Dimajukannya beberapa jadwal perawatan pembangkit lebih dikarenakan untuk menjamin kelancaran pasokan pada Pemilihan Umum mendatang. "Ada beberapa jadwal yang memang dimajukan seperti Paiton," katanya tanpa menjelaskan berapa pembangkit yang dimajukan jadwal perawatannya. Perawatan yang mendesak dalam beberapa hari terakhir adalah perbaikan pipa gas yang memasok PTLGU Tanjung Priok dan Muara Karang. Akibatnya, pasokan listrik DKI Jakarta dan sekitarnya harus mengalami defisit 150
mw. Jika defisit ini tidak bisa diatasi dengan penghematan, akan terjadi pemadaman bergilir dari 11-25 Juli 2008. PLN memperkirakan pasokan listrik 2009 makin terjamin karena tidak ada
lagi pembangkit yang menjalani perawatan. Selain itu, ada tiga pembangkit dari proyek 10.000 MW yang ditargetkan beroperasi tahun 2009, yakni PLTU Indramayu, PLTU Rembang, dan PLTU Labuan. (novan dwi putranto)

Sponsor Kami

Get Chitika eMiniMalls

Location and Infos of you

statistic traffic